Selasa, 28 Agustus 2012

Penafsiran atas Gelar Yesus

Berbagai macam gelar "Yesus" 

Dikalangan para muridnya, Yesus memperoleh empat gelar utama yaitu : Nabi, Tuhan, Al-Masih (Messias) dan Anak Allah. gelar-gelar ini datang dari orang lain, bukannya muncul dari pernyataan Yesus sendiri.
     Dia Seorang Nabi karena memiliki kuasa sehingga mampu menunjukkan mukjizat sebagai tanda atas kenabiannya, yaitu memperoleh ilmu dan keistimewaan lain yang datang dari Tuhan. Namun yang paling penting dari status kenabiannya, sebagaimana juga nabi lain, bukan pada kemampuannya membuat mukjizat, tetapi kepeduliannya pada orang miskin, terhina dan orang yang sesat didalam hidupnya.
       Yesus juga sering dipanggil sebagai Tuhan dalam bahasa Yunani, gelar tuhan barangkali mirip dengan istilah gusti atau pengeran dalam bahasa Jawa, memiliki bermacam arti. Gelar ini bisa mengacu pada Tuhan (Allah) sendiri, tetapi bias juga pada tokoh-tokoh politik atau kemasyarakatanyang memang sangat dihormati dan disegani oleh rakyat. Para murid yesus memanggilnya dengan sebutan tuhan karena perannya sebagai hasid (orang suci) kharismatik. 
        Gelar lain yang diberikan oleh para muridnya, yang gelar ini juga banyak disebutkan dalam Al-Qur'an adalah al-masih (messias, masyiah, kristus) yang secara harfiah adalah "diurapi". di dalam Al-Qur'an sebutan al-masih disebutkan 11 kali, semuanya dalam surat Madaniyah. Al-Qur'an sendiri tidak memberikan penjelasan yang rinci mengenai sebutan al-masih, sebingga muncul berbagai penarfiran dari para ahli. Sebelum Islam datang al-masih memang sudah dikenal di Arab bagian selatan. Di dalam bahasa Ibrani kata mashiah digunakan untuk mengacu pada seorang raja atau "Juru Selamat"yang dinanti-nantikan. kata kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani menjadi "Kristos". jadi, nama al-masih adalah identik dengan nama "Yesus Kristus". bisa juga kata al-masih dikaitkan dengan musaha dalam bahasa arab artinya membasuh atau menyentuh yang secara simbolis-ritual dalam bentuk berwudhu, yaitu membasuh muka untuk mensucikan diri. ada tafsiran lain tentang al-masih misalnya al-razi, yang bermakna pengembara, dikatakan, hampir seluruh umur yesus selalu berkeliling mengembara untuk memberikan khutbah kepada siapa pun yang dijumpainya dengan penuh cinta kasih. kecintaannya kepada orang tertindas inilah yang menimbulkan kemarahan dari Penguasa karena Yesus dianggap sebagai penggerak gerakan subversi. Oleh penganut mistik, kata pengembara lalu diberi konotasi spiritual sehingga kita banyak menemukan literatur tasawuf yang memuji Isa sebagai model Ideal kehidupan zuhud. 
        Gelar terakhir, yang rumit dan menimbulkan banyak kontroversi adalah Anak Allah. Dalam alam pikiran Yahudi Palestina, istilah "anak allah" dapat mengacu kepada setiap orang dari anak israel atau kepada orang yahudi yang berbudi atau kepada orang yahudi kharismatik yang suci atau raja israel atau kepada messias yang disucikan tuhan. Pada waktu itu jika terdapat anak jahat disebut "anak setan", sedangkan jika anak baik, berbudi, orang menyebutnya Anak Allah. Di dalam literatur Yahudi, pemakaian gelar ini tidak pernah diartikan bahwa orang yang menyandangnya memiliki kualitas Ilahi. oleh karenanya, sepanjang sejarah teologi Kristen maupun dalam mistik Islam, istilah "anak allah", "ruh allah", "ayat allah" selalu saja menimbulkan polemik dan kontroversi karena antara iman dan teologi terdapat jarak yang sulit dijembatani secara logis dan rasional. 
        Oleh karena itu, kurang bijak apabila kita mempermasalahkan istilah "Yesus" yang menjadi Tuhan umat kristiani/yahudi, apalagi menjadi jurang pemisah antara umat nasrani sendiri dengan umat yang lain, yang wajib kita lakukan adalah saling bertoleran, saling bersilaturahmi antara agama.

Wallahu Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar